Selasa, 08 Juli 2014

Nepenthes jamban C.

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Nepenthes jamban merupakan tanaman unik yang ditemukan di Bukit Barisan, Sumatra utara pada ketinggian 1800-2100 meter di atas permukaan laut. Pertama kali ditemukan oleh Ch'ien Lee Cheng, hobiis asal Amerika Serikat, 5 tahun yang lalu. Panjang kantung atas jamban mencapai 20 cm dan lebar 10 cm. kantung umumnya berwarna kuning terang dan warna kantung bawah lebih beragam, mulai dari jingga kekuningan hingga merah terang. Dengan keindahan yang dimilikinya, Nepenthes jamban berpotensi untuk dijadikan tanaman hias dan kebutuhan ekonomi yang lain misalnya merupakan bahan baku kerajinan yang terbuat dari sulur Nepenthes jamban ini. Namun sejauh ini informasi mengenai Nepenthes jamban masih sangatlah minim. Belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan dan manfaat Nepenthes jamban. Maka dari itu, penulis ingin berbagi informasi tentang Nepenthes jamban agar keberadaan dan manfaatnya bisa diketahui masyarakat luas sehingga upaya untuk penanggulangan dari kepunahan dapat diatasi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah klasifikasi Nepenthes jamban?
2.      Bagaimanakah deskripsi, cara reproduksi, dan status perlindungan Nepenthes jamban?
3.      Dimanakah ekologi dan distribusi Nepenthes jamban?
4.      Apakah Manfaat Nepenthes jamban?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui klasifikasi Nepenthes jamban
2.      Mengetahui deskripsi, cara reproduksi dan satus perlindungan Nepenthes jamban
3.      Mengetahui ekologi dan distribusi Nepenthes jamban
4.      Mengetahui manfaat Nepenthes jamban


BAB II
ISI


Klasifikasi Ilmiah
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Caryophyllales
Family             : Nepenthaceae
Genus              : Nepenthes
Spesies            : Nepenthes jamban

Nepenthes jamban adalah salah satu spesies kantong semar (Nepenthes) endemik Sumatera Utara. Nama spesies ini diambil dari bahasa Indonesia yang mengacu pada bentuk kantongnya yang menyerupai jamban atau toilet. Spesies ini pertama kali dikoleksi pada 22 April 2005 dari selatan Padang Sidempuan oleh Ch’ien Lee Chen, hobiis asal Amerika Serikat.
Deskripsi
Nepenthes jamban adalah tumbuhan merambat. Tebal batangnya biasanya tidak lebih dari 5 mm, dan dapat tumbuh hingga mencapai 4 m. Kantong bawah atau roset berbentuk kerucut sampai seperti corong sempit pada kantong bawah ketiga, selanjutnya lebih berbentuk corong yang lebar, berukuran relatif kecil dengan tinggi 5.8 cm dan lebar 4.4 cm, sayap berumbai dengan lebar ≤2 mm, bentuk mulut hampir horizontal, bibir dapat mempunyai lebar hingga 8 mm dengan barisan gigi-gigi kecil. Taji kantong mempunyai panjang ≤4 mm, biasanya tidak bercabang namun menggarpu. kantung umumnya berwarna kuning terang dan warna kantung bawah lebih beragam, mulai dari jingga kekuningan hingga merah terang (Ch’ien et al, 2006).
Kantong atas berukuran lebih besar dari kantong bawah yaitu dengan tinggi 12 cm dan lebar 5.2 cm, mempunyai bibir dengan panjang hingga 6 mm, tutup kantong mirip dengan kantong bawah dengan panjang 4.8 cm dan lebar 0.9 cm yang menutupi mulut kantong sekitar 45 derajat. Sulur kantong dapat mencapai 24 cm. Hampir semua bagian tanaman berambut halus ("bulu"). Kantong, sulur, hingga bunga ditutup rapat dengan bulu abu-abu kecoklatan (Ch’ien et al, 2006).
Sewaktu daun masih muda, kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup lalu membuka ketika dewasa. Namun bukan berarti tanaman lucu ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh (Ch’ien et al, 2006).
Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat penipu. Organ itu berwarna merah serta mampu menebarkan aroma manis (majas sinestesia). Warna bibir Kantong Semar yang merona serta beraroma manis itu akan memikat dan membuat lengah calon mangsa. Hewan yang terpikat akan tergelincir masuk ke dalam kantung yang licin. Cairan asam (enzim proteolase) yang berada dalam kantung tengah lalu mencerna tubuh mangsa itu. Tubuh mangsa itu kemudian diolah menjadi garam Posphat dan nitrat yang kemudian diserap oleh kantong Semar (Ch’ien et al, 2006).
Reproduksi
Tumbuhan karnivora ini termasuk jenis flora berumah dua. Artinya, tiap tanaman hanya memiliki satu jenis kelamin bunga. Jadi untuk bisa menghasilkan keturunan, Karnivora ini harus melakukan perkawinan silang. Hal itulah yang menyebabkan banyak terdapat species Nepenthes yang terlahir dari hasil persilangan alami. Kantong semar juga dapat berkembang biak secara vegetatif dengan menggunakan tunas. Teknik  perbanyakan  Nepenthes  dapat  dilakukan dengan  cara  setek  batang,  biji,  pemisahan  anakan  dan  kultur jaringan. Pada  perbanyakan  konvensional terdapat  permasalahan  yang  terjadi  yaitu  persentase berkecambah yang rendah, pertumbuhan akar dari stek lambat,  daya  adaptasi  tanaman  rendah  dan  tidak  semua  tanaman menghasilkan  anakan.
Ekologi dan Distribusi
Nepenthes jamban endemik pada Bukit Barisan yang melintasi pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Utara. Awalnya spesies ini ditemukan di selatan Padang Sidempuan, namun daerah distribusinya melingkupi sepanjang Bukit Barisan yang terletak di Sumatera Utara. Spesies ini tumbuh pada ketinggian 1800-2100 meter di atas permukaan laut. Spesies ini tumbuh terrestrial. Di alam, ia tumbuh bersama N. bongso, N. dubia, N. gymnamphora, dan N. lingulata.
Karnivora
Kantong atas dari spesies ini tercatat sebagai penangkap mangsa-mangsa yang besar, seperti tawon, jangkrik dan binatang-binatang kecil. N. jamban memproduksi cairan khusus yang lengket dan tebal seperti pada N. inermis, yang dapat menjebak serangga pada bagian dalam kantong seperti kertas perekat, yang berada di atas permukaan cairan kantong.
Status Perlindungan
Karena tergolong tanaman baru dan belum banyak data yang tersedia, maka Nepenthes jamban belum terdaftar di IUCN (International Union for Conservation of Nature) sehingga untuk status kelangkaannya belum dapat ditentukan. Namun secara umum, kantong semar telah lama ditetapkan sebagai tanaman yang dilindungi oleh negara berdasarkan UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan PP No.7 tahun 1999 tentang jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Selain itu semua spesies Nepenthes masuk kedalam daftar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna ) sebagai tanaman rentan kepunahan. Bahkan  saat ini berbagai negara seperti Amerika Sertikat dengan “The International Carnivorous Plant Society” dan Inggeris dengan “New England Carnivorous Plant Society and The Cernevorous Plant Society) telah peduli akan kepunahan spesies yang unik mengagumkan ini, dimana mereka telah membentuk organisasi yang akan bertugas menyelamatkan kantong semar dari kepunahan dengan bentuk kegiatan penjagaan, pemeliharaan, pembudidayaan kantong semar (Azwar et al,.2006)
Manfaat Nepenthes jamban
1.          Sebagai Indikator Iklim
Jika pada suatu kawasan atau areal di tumbuhi oleh Nepenthes, berarti tingkat curah hujan cukup tinggi, kelembabannya diatas 75% dan tanahnya miskin unsur hara.
2.          Tumbuhan obat
Cairan dari kantong yang masih tertutup, digunakan sebagai obat batuk.
3.          Sumber Air Bagi Petualang
Bagi para pendaki gunung yang kehausan kantong semar merupakan sumber air yang layak minum PH-nya netral (6-7), tetapi air yang bias diminum adalah yang berada dalam kantong yang masih tertutup, karena kantong yang terbuka sudah terkontaminasi dengan jasad serangga yang masuk kedalam. Jika kantong sudah terbuka PH air didalamnya 3 dan rasanya menjadi masam.
4.          Sebagai Pengganti Tali
Batang kantong semar ini bisa di gunakan sebagai pengganti tali untuk pengikat barang.
Dari segi estetika, maka tanaman Kantong Semar ini banyak diminati para pencinta tanaman hias, apalagi bentuknya yang unik ,warna yang menarik, mudah tumbuh  yang akan menambah koleksi tanaman hias langka bagi para pencinta tanaman hias.
Spesies Terkait
N. jamban terkait pada suatu kelompok spesies kantong semar yang hidup di Sumatera, yang terdiri dari N. dubia, N. inermis, N. jacquelineae, dan N. tenuis. Salah satu dari ciri spesies tersebut adalah kantong yang berbentuk corong. Kesemuanya dari spesies tersebut memiliki cairan kantong yang lengket.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Nepenthes jamban merupakan tanaman endemic Indonesia yang berasal dari Bukit Barisan, tepatnya kawasan Sumatera Utara yang dapat ditemukan pada ketinggian 1800-2100 meter di atas permukaan laut.
2.      Nepenthes jamban memiliki betuk kantong menyerupai jamban, berwarna kuning terang dan warna kantung bawah lebih beragam, mulai dari jingga kekuningan hingga merah terang.
3.      Ketika daun masih muda, kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup lalu membuka ketika dewasa.
4.      Semua jenis Nepenthes masuk dalam daftar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna ) sebagai tanaman rentan kepunahan namun untuk Nepenthes jamban belum diketahui status kepunahan karena minimnya data yang ada sekarang ini.
B.     Saran
1.      Identifikasi dan publikasi terhadap Nepenthes jamban masih sangat perlu dilakukan agar masyarakat mengetahui tentang keberadaan tumbuhan ini dan bisa mengambil manfaat darinya.
2.      Upaya pelestarian harus ditingkatkan karena Nepenthes jamban termasuk dalam tanaman rentan punah. Kelestarian harus dijaga agar keanekaragaman tanaman tidak semakin berkurang



DAFTAR PUSTAKA
Azwar,  F.,  Adi  K.,  Teten  R.S.    2006.  Kantong  Semar  (Nephentes  sp.)  di  Hutan  Sumatera,  Tanaman  Unik yang  Semakin  Langka.  Makalah  Penunjang  pada Ekspose  Hasil-hasil  Penelitian  :  Konservasi  dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20 September 2006. http://www.dephut.go.id/files/Fatahul-Azwar.pdf Diakses tanggal 23 Mei 2013.
Ch’ien C. Lee., Hernawati  dan  Pitra Akhriadi. 2006. Two New SpecieS of NepeNTheS (NepeNThaceae) from North Sumatra. BLUMEA. 51: 561– 568
Mansur, M. 2006. Nepenthes, Kantong Semar yang Unik. Penebar Swadaya. Jakarta
Witarto,  A.B.  2006.  Protein  Pencerna  di  Kantong  Semar. Lembaga  Ilmu  Pengetahuan  Indonesia. http://www.lipi.go.id. Diakses tanggal 23 Mei 2013.
3.       




0 komentar:

Posting Komentar