BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Nepenthes
jamban merupakan tanaman unik yang ditemukan
di Bukit Barisan, Sumatra utara pada ketinggian 1800-2100 meter di atas
permukaan laut.
Pertama kali ditemukan oleh Ch'ien Lee Cheng, hobiis
asal Amerika Serikat, 5 tahun yang lalu. Panjang kantung atas jamban mencapai
20 cm dan lebar 10 cm. kantung umumnya berwarna kuning terang dan warna kantung
bawah lebih beragam, mulai dari jingga kekuningan hingga merah terang. Dengan
keindahan yang dimilikinya, Nepenthes
jamban berpotensi untuk dijadikan tanaman hias dan kebutuhan ekonomi yang
lain misalnya merupakan bahan baku kerajinan yang terbuat dari sulur Nepenthes jamban ini. Namun sejauh ini
informasi mengenai Nepenthes jamban
masih sangatlah minim. Belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan dan
manfaat Nepenthes jamban. Maka dari
itu, penulis ingin berbagi informasi tentang Nepenthes jamban agar keberadaan dan manfaatnya bisa diketahui
masyarakat luas sehingga upaya untuk penanggulangan dari kepunahan dapat
diatasi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
klasifikasi Nepenthes jamban?
2. Bagaimanakah
deskripsi, cara reproduksi, dan status perlindungan Nepenthes jamban?
3. Dimanakah
ekologi dan distribusi Nepenthes jamban?
4. Apakah
Manfaat Nepenthes jamban?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
klasifikasi Nepenthes jamban
2. Mengetahui
deskripsi, cara reproduksi dan satus perlindungan Nepenthes jamban
3. Mengetahui
ekologi dan distribusi Nepenthes jamban
4. Mengetahui
manfaat Nepenthes jamban
BAB II
ISI
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Spesies :
Nepenthes jamban
Nepenthes
jamban adalah salah satu spesies kantong semar (Nepenthes)
endemik Sumatera Utara. Nama spesies
ini diambil dari bahasa Indonesia yang mengacu pada bentuk
kantongnya yang menyerupai jamban atau toilet. Spesies ini pertama kali
dikoleksi pada 22 April 2005 dari selatan Padang
Sidempuan
oleh Ch’ien Lee Chen, hobiis asal Amerika
Serikat.
Deskripsi
Nepenthes
jamban adalah tumbuhan merambat. Tebal
batangnya biasanya tidak lebih dari 5 mm, dan dapat tumbuh hingga mencapai 4 m.
Kantong bawah atau roset berbentuk kerucut sampai seperti corong sempit pada
kantong bawah ketiga, selanjutnya lebih berbentuk corong yang lebar, berukuran
relatif kecil dengan tinggi 5.8 cm dan lebar 4.4 cm, sayap berumbai dengan
lebar ≤2 mm, bentuk mulut hampir horizontal, bibir dapat mempunyai lebar hingga
8 mm dengan barisan gigi-gigi kecil. Taji kantong mempunyai panjang ≤4 mm,
biasanya tidak bercabang namun menggarpu. kantung umumnya berwarna kuning terang dan
warna kantung bawah lebih beragam, mulai dari jingga kekuningan hingga merah
terang (Ch’ien et al, 2006).
Kantong atas
berukuran lebih besar dari kantong bawah yaitu dengan tinggi 12 cm dan lebar
5.2 cm, mempunyai bibir dengan panjang hingga 6 mm, tutup kantong mirip dengan
kantong bawah dengan panjang 4.8 cm dan lebar 0.9 cm yang menutupi mulut
kantong sekitar 45 derajat.
Sulur kantong
dapat mencapai 24 cm.
Hampir semua
bagian tanaman berambut halus ("bulu"). Kantong, sulur, hingga bunga
ditutup rapat dengan bulu abu-abu kecoklatan (Ch’ien
et al, 2006).
Sewaktu daun masih muda, kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup
lalu membuka ketika dewasa. Namun bukan berarti tanaman lucu ini menutup
sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa.
Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan
musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh (Ch’ien
et al, 2006).
Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat penipu. Organ
itu berwarna merah serta mampu menebarkan aroma manis (majas sinestesia). Warna
bibir Kantong Semar yang merona serta beraroma manis itu akan memikat dan
membuat lengah calon mangsa. Hewan yang terpikat akan tergelincir masuk ke
dalam kantung yang licin. Cairan asam (enzim proteolase) yang berada dalam
kantung tengah lalu mencerna tubuh mangsa itu. Tubuh mangsa itu kemudian diolah
menjadi garam Posphat dan nitrat yang kemudian diserap oleh kantong Semar (Ch’ien
et al, 2006).
Reproduksi
Tumbuhan
karnivora ini termasuk jenis flora berumah dua. Artinya, tiap tanaman hanya
memiliki satu jenis kelamin bunga. Jadi untuk bisa menghasilkan keturunan,
Karnivora ini harus melakukan perkawinan silang. Hal itulah yang menyebabkan banyak terdapat
species Nepenthes yang terlahir dari hasil persilangan alami. Kantong
semar juga dapat berkembang biak secara vegetatif dengan menggunakan tunas.
Teknik perbanyakan Nepenthes
dapat dilakukan dengan cara
setek batang, biji, pemisahan anakan
dan kultur jaringan. Pada perbanyakan
konvensional terdapat
permasalahan yang terjadi
yaitu persentase berkecambah yang
rendah, pertumbuhan akar dari stek lambat,
daya adaptasi tanaman
rendah dan tidak
semua tanaman menghasilkan anakan.
Ekologi dan Distribusi
Nepenthes jamban endemik pada Bukit Barisan
yang melintasi pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Utara. Awalnya spesies ini ditemukan di selatan Padang
Sidempuan,
namun daerah distribusinya melingkupi sepanjang Bukit Barisan yang terletak di
Sumatera Utara. Spesies ini tumbuh pada ketinggian 1800-2100 meter di
atas permukaan laut. Spesies ini tumbuh terrestrial. Di alam, ia tumbuh bersama N. bongso, N. dubia, N. gymnamphora, dan N. lingulata.
Karnivora
Kantong atas dari spesies ini tercatat
sebagai penangkap mangsa-mangsa yang besar, seperti tawon, jangkrik dan
binatang-binatang kecil.
N. jamban memproduksi
cairan khusus yang lengket dan tebal seperti pada N. inermis, yang dapat
menjebak serangga pada bagian dalam kantong seperti kertas perekat, yang berada
di atas permukaan cairan kantong.
Status Perlindungan
Karena tergolong tanaman baru dan belum
banyak data yang tersedia, maka Nepenthes
jamban belum
terdaftar di IUCN (International Union for Conservation
of Nature) sehingga untuk status
kelangkaannya belum dapat ditentukan. Namun secara umum, kantong semar
telah lama ditetapkan sebagai tanaman yang dilindungi oleh negara berdasarkan
UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
dan PP No.7 tahun 1999 tentang jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.
Selain itu semua spesies Nepenthes masuk kedalam daftar CITES (Convention on
International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna ) sebagai
tanaman rentan kepunahan. Bahkan saat ini berbagai negara seperti Amerika
Sertikat dengan “The International Carnivorous Plant Society” dan Inggeris
dengan “New England Carnivorous Plant Society and The Cernevorous Plant
Society) telah peduli akan kepunahan spesies yang unik mengagumkan ini, dimana
mereka telah membentuk organisasi yang akan bertugas menyelamatkan kantong
semar dari kepunahan dengan bentuk kegiatan penjagaan, pemeliharaan,
pembudidayaan kantong semar (Azwar et al,.2006)
Manfaat Nepenthes jamban
1.
Sebagai Indikator Iklim
Jika
pada suatu kawasan atau areal di tumbuhi oleh Nepenthes, berarti
tingkat curah hujan cukup tinggi, kelembabannya diatas 75% dan tanahnya miskin
unsur hara.
2.
Tumbuhan obat
Cairan
dari kantong yang masih tertutup, digunakan sebagai obat batuk.
3.
Sumber Air Bagi Petualang
Bagi
para pendaki gunung yang kehausan kantong semar merupakan sumber air yang layak
minum PH-nya netral (6-7), tetapi air yang bias diminum adalah yang berada
dalam kantong yang masih tertutup, karena kantong yang terbuka sudah
terkontaminasi dengan jasad serangga yang masuk kedalam. Jika kantong sudah
terbuka PH air didalamnya 3 dan rasanya menjadi masam.
4.
Sebagai Pengganti Tali
Batang
kantong semar ini bisa di gunakan sebagai pengganti tali untuk pengikat barang.
Dari segi estetika, maka tanaman Kantong Semar ini banyak diminati
para pencinta tanaman hias, apalagi bentuknya yang unik ,warna yang menarik,
mudah tumbuh yang akan menambah koleksi tanaman hias langka bagi para
pencinta tanaman hias.
Spesies Terkait
N. jamban terkait pada
suatu kelompok spesies kantong semar yang hidup di Sumatera, yang terdiri dari N. dubia, N. inermis, N. jacquelineae, dan N. tenuis. Salah satu
dari ciri spesies tersebut adalah kantong yang berbentuk corong. Kesemuanya dari
spesies tersebut memiliki cairan kantong yang lengket.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Nepenthes
jamban merupakan
tanaman endemic Indonesia yang berasal dari Bukit Barisan, tepatnya kawasan Sumatera
Utara yang dapat ditemukan pada ketinggian 1800-2100 meter di atas permukaan laut.
2. Nepenthes
jamban memiliki
betuk kantong menyerupai jamban, berwarna kuning terang dan warna kantung bawah lebih
beragam, mulai dari jingga kekuningan hingga merah terang.
3. Ketika daun masih muda, kantong
pemangsa pada Nepenthes tertutup lalu membuka ketika dewasa.
4. Semua
jenis Nepenthes masuk dalam daftar CITES
(Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and
Fauna ) sebagai tanaman rentan kepunahan namun untuk Nepenthes
jamban belum
diketahui status kepunahan karena minimnya data yang ada sekarang ini.
B.
Saran
1. Identifikasi
dan publikasi terhadap Nepenthes jamban masih sangat perlu dilakukan agar
masyarakat mengetahui tentang keberadaan tumbuhan ini dan bisa mengambil
manfaat darinya.
2. Upaya
pelestarian harus ditingkatkan karena Nepenthes jamban termasuk
dalam tanaman rentan punah. Kelestarian harus dijaga agar keanekaragaman
tanaman tidak semakin berkurang
DAFTAR PUSTAKA
Azwar,
F., Adi K.,
Teten R.S. 2006.
Kantong Semar (Nephentes sp.)
di Hutan Sumatera,
Tanaman Unik yang Semakin
Langka. Makalah Penunjang
pada Ekspose Hasil-hasil Penelitian
: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20
September 2006. http://www.dephut.go.id/files/Fatahul-Azwar.pdf Diakses tanggal
23 Mei 2013.
Ch’ien C. Lee., Hernawati dan
Pitra Akhriadi. 2006. Two New SpecieS of NepeNTheS (NepeNThaceae) from
North Sumatra. BLUMEA. 51: 561– 568
Mansur, M. 2006.
Nepenthes, Kantong Semar yang Unik.
Penebar Swadaya. Jakarta
Witarto,
A.B. 2006. Protein
Pencerna di Kantong
Semar. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. http://www.lipi.go.id. Diakses tanggal 23 Mei 2013.
3.
0 komentar:
Posting Komentar